Thursday, August 25, 2016

Tanaman Hidroponik Pengertian dan Cara Membuat

Hidroponik berasal dari kata latin; hydro artinya air; ponos berarti kerja, merupakan suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, tapi menggunakan larutan mineral unsur hara, contohnya sabut kelapa, serat, pasir, pecahan batu bata, serbuk bambu dan kayu, dan lainnya menggantikan daya guna tanah sebagai media tanam.

Budidaya dengan teknik hidroponik bisa dilakukan dalam skala kecil maupun besar, bergantung pada tujuan komersialitas.


Kelebihan menanam secara hidroponik:

  • Efektif dalam meningkatkan hasil pertanian, karena penggunaan pupuk lebih optimal.
  • Sangat intensifikasi, karena bisa dilakukan dengan sistem rak sehingga pemanfaatan lahan lebih optimal.
  • Pertumbuhan tanaman lebih mudah dikontrol dari akar hingga pucuk daun, karena seluruh bagian tumbuhan bisa terlihat dengan jelas.
  • Hemat air, tanaman hidroponik tidak perlu disiram karena medianya sendiri adalah air. 
  • Sangat intensif dalam pemanfaatan tenaga kerja
  • Lingkungan menjadi lebih bersih.
  • Dpat dilakukan dimana saja bahkan di dapur sekalipun.
  • Tanaman hidroponik dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan musim/ iklim bagi tanaman tersebut.

Contoh tanaman sering dihidroponikkan; sayuran seperti sawi, bok choy, brokoli, kailan, peleng, bayam, selada, kangkung, tomat, bawang, seledri dan lain-lain. Selain itu beberapa jenis tanaman bunga juga cocok untuk di tanam secara hidroponik.

 

Teknik Hidroponik.

Ada dua teknik hidroponik, pertama dengan menggunakan full larutan sebagai media tanam, kedua menggunakan benda padat menyerap air sebagai media tanam. Hidroponik larutan bisa dengan metode statis maupun alir, untuk statis biasanya sangat cocok untuk sayuran berakar tunggang dan alir cocok untuk tanaman berakar serabut.

Teknik hidroponik dengan media benda padat menyerap air bisa menggunakan jelly, spons, sabut kelapa, serbuk kayu gergaji ataupun bambu. Metode ini cocok digunakan untuk menanam tanaman yang berbatang.

Sistem hidroponik alir paling sederhana adalah dengan memanfaatkan air buangan AC di rumah sebagai media hidroponik menanam bunga lilli atau bunga bakung. Cukup lubangi paralon sebagai tempat untuk tumbuh (muncul bunga), lalu letakkan selang buangan AC pada ujung paralon.

Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai. Selengkapnya bisa anda baca di tani sukses

Wednesday, August 24, 2016

White Jasmine

Jasmine (Jasminum sambac Ait) is one of the flowers that are used widely, society has a fairly high economic value, very utilitarian and much needed as a raw material for industry. To increase the income of farmers in the farming budget needs to be increased as well as varietal improvements ditakukan quantity as well as quality flowers. Use of Paclobutrazol expected to speed up the time of flowering Jasmine so faster production. The size of the place of planting (pot) is suspected to affect peiiumbuhan root so the affects the absorption of nutrient substance ' as well as the growing regulatory substances are given so that in the end will affect the growth and produksitanaman. It tried to look for the right concentration of Paclobutrazol and also combined with various size cropping (pot) in order to produce a crop of jasmine that quickly produce.

Jasmine flowers in everyday life functions as deodorizers, room decorating, pengindah mood, complement traditional ceremony, the sower tomb and others. Since June 5, 1990, the Government has declared the budget as ' puspa bangsa ', because it is used widely, society has a fairly high economic value and are familiar with the environment.

According to Rukmana (1997), germplasm (genetic resources) flora Jasmine comes from the tropics throughout Asia. lndia is known as the origin of the various kinds of jasmine sentrum, jasmine Woods (j. multiflorum), jasmine white (j. sambac), jasmine casablanca (j. officinale) and other species such as j. parkeridan j. revolutum. Other (State) area which became the origin of jasmine sentrum are Indonesia, China and Thailand. Genetic resources of flora growing Jasmine in the world is estimated to be 200 types or species. Jasmine plant position in plant systematics are: Kingdom: Plantae; Division: Spermatophyta; Sub divisions: the island; Class: Dicotyledonae; Order: Oleales; Family: Oleaceae; Genus: Jasminum; Species: Jasminum sambac (l.) w. Ait. ' and others.

Jasmine plants that we know, grew by more than a year (perennial), is an Evergreen shrub and vine. Long or tinggitanaman can reach 3 metres or more, the stalks are woody, spherical to rectangular, berbuku-buku and branched as though merumpun. Short-stemmed leaves, ovoid-shaped leaves helaian, the edges of the leaves are flat, 2.5-10 cm long, 1.5-6 cm breadth ' can live with either an open or ditempaftempat in a little sheltered from sunlight, both in the lowlands or Highlands (1-1000 m above sea level). Jasmine may be freely copied by means of grafting or cuttings of the stem. The jasmine plant is very fond of sunlight, thus very suitable when grown in an open place. So that the plant can grow properly, planting media must be fertile and drainage must be set properly (Suryowinoto, 1997)